Jam Rakitan Dikira Bom, Keluarga Ahmed Mohamed Minta Ganti Rugi Rp 205 M
Agen13 "Keluarga remaja muslim Amerika Serikat, Ahmed Mohamed, meminta ganti
rugi US$ 15 juta atau setara Rp 205 miliar dari sekolah dan pemerintah
kota setempat. Keluarga juga meminta adanya pernyataan maaf dari kedua
otoritas itu kepada Ahmed yang ditangkap karena jam digital rakitannya
dikira bom.
Pengacara yang mewakili keluarga Ahmed, seperti dilansir Reuters,
Selasa (24/11/2015), menuturkan jika kedua permintaan itu tidak
dikabulkan, maka pihak keluarga akan mengajukan gugatan hukum.
Permintaan ganti rugi dan pernyataan maaf itu ditujukan kepada
pemerintah kota Irving dan sekolah Irving Independent School District di
Dallas, Texas.
Pada September lalu, Ahmed yang berusia 14 tahun,
ditangkap setelah menunjukkan jam digital rakitannya kepada gurunya di
sekolahnya. Penangkapan Ahmed ini memicu kontroversi dan menjadi sorotan
dunia dengan beberapa pihak menyebut Ahmed ditangkap karena agamanya.
Dalam
surat kepada pemerintah kota Irving dan pihak sekolah, pengacara
keluarga Ahmed menyebut remaja kelas 9 itu ditangkap sewenang-wenang dan
ditahan secara ilegal serta diinterogasi tanpa didampingi orang tuanya.
Pihak
keluarga meminta ganti rugi US$ 10 juta (Rp 137 miliar) dari pemerintah
kota Irving dan ganti rugi US$ 5 juta (Rp 68 miliar) dari Irving
Independent School District. Disebutkan dalam surat itu jika permintaan
tidak dipenuhi dalam 60 hari, maka pihak keluarga akan mengajukan
gugatan hukum.
"Bisa dimengerti, bahwa Mohamed (ayah Ahmed) marah
atas perlakuan terhadap putranya -- dan mencium adanya niat
diskriminasi terang-terangan yang mendorong tindakan itu (penahanan
Ahmed)," demikian pernyataan pengacara dalam suratnya.
Menanggapi
hal ini, pihak sekolah menyatakan tengah mengkaji surat dari keluarga
Ahmed dan akan segera menanggapinya. Sedangkan otoritas kota Irving
belum bersedia memberikan komentarnya.
Ahmed dan keluarganya kini
tinggal di Doha, Qatar. Keluarga Ahmed memutuskan untuk pindah keluar
AS setelah menerima ancaman dan alamat rumah mereka diungkap ke publik.
Ditambah, Ahmed mendapat tawaran dari Qatar Foundation untuk belajar
pada Young Innovator Program mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar