Selasa, 24 November 2015

Jam Rakitan Dikira Bom, Keluarga Ahmed Mohamed Minta Ganti Rugi Rp 205 M

Agen13 "Keluarga remaja muslim Amerika Serikat, Ahmed Mohamed, meminta ganti rugi US$ 15 juta atau setara Rp 205 miliar dari sekolah dan pemerintah kota setempat. Keluarga juga meminta adanya pernyataan maaf dari kedua otoritas itu kepada Ahmed yang ditangkap karena jam digital rakitannya dikira bom.

Pengacara yang mewakili keluarga Ahmed, seperti dilansir Reuters, Selasa (24/11/2015), menuturkan jika kedua permintaan itu tidak dikabulkan, maka pihak keluarga akan mengajukan gugatan hukum. Permintaan ganti rugi dan pernyataan maaf itu ditujukan kepada pemerintah kota Irving dan sekolah Irving Independent School District di Dallas, Texas.

Pada September lalu, Ahmed yang berusia 14 tahun, ditangkap setelah menunjukkan jam digital rakitannya kepada gurunya di sekolahnya. Penangkapan Ahmed ini memicu kontroversi dan menjadi sorotan dunia dengan beberapa pihak menyebut Ahmed ditangkap karena agamanya.

Dalam surat kepada pemerintah kota Irving dan pihak sekolah, pengacara keluarga Ahmed menyebut remaja kelas 9 itu ditangkap sewenang-wenang dan ditahan secara ilegal serta diinterogasi tanpa didampingi orang tuanya.

Pihak keluarga meminta ganti rugi US$ 10 juta (Rp 137 miliar) dari pemerintah kota Irving dan ganti rugi US$ 5 juta (Rp 68 miliar) dari Irving Independent School District. Disebutkan dalam surat itu jika permintaan tidak dipenuhi dalam 60 hari, maka pihak keluarga akan mengajukan gugatan hukum.

"Bisa dimengerti, bahwa Mohamed (ayah Ahmed) marah atas perlakuan terhadap putranya -- dan mencium adanya niat diskriminasi terang-terangan yang mendorong tindakan itu (penahanan Ahmed)," demikian pernyataan pengacara dalam suratnya.

Menanggapi hal ini, pihak sekolah menyatakan tengah mengkaji surat dari keluarga Ahmed dan akan segera menanggapinya. Sedangkan otoritas kota Irving belum bersedia memberikan komentarnya.

Ahmed dan keluarganya kini tinggal di Doha, Qatar. Keluarga Ahmed memutuskan untuk pindah keluar AS setelah menerima ancaman dan alamat rumah mereka diungkap ke publik. Ditambah, Ahmed mendapat tawaran dari Qatar Foundation untuk belajar pada Young Innovator Program mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname