Rabu, 26 Agustus 2015

500 Karyawan di Jateng Dirumahkan karena Kena Dampak Pelemahan Rupiah



Agen 13 Menguatnya dollar AS terhadap tupiah terus dirasakan dampaknya oleh kalangan pengusaha.
Wakil Ketua bidang Hukum dan Pembelaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Agung Wahono mengatakan, tekanan paling berat akibat pelemahan nilai tukar rupiah dirasakan oleh sektor manufaktur.
Berdasarkan catatan Apindo, sedikitnya 500 tenaga kerja disektor ini sudah dirumahkan.
"Sektor manufaktur seperti tekstil dan baja yang selama ini sebagian besar bahan bakunya import, sangat terimbas. Proses perumahan karyawan ini bahkan semenjak harga dolar menginjak Rp 13 ribu," kata Agung Wahono saat dihubungi, Rabu (26/8/2015).
Konsekuensi menguatnya dollar AS, ungkap Agung, adalah harga bahan baku melonjak tajam sementara harga jual produk tidak dapat dinaikkan.
Sementara itu perusahaan yang berorientasi ekspor pun juga terimbas, karena tidak selamanya menggantungkan pembeli dari luar negeri.
Upaya penyelamatan perusahaan salah satunya dengan efisiensi berupa pengurangan tenaga kerja.Sekitar 400 hingga 500 tenaga kerja saat ini sudah dirumahkan. Kemungkinn akan terus bertambah jika dolar terus naik," ujar Agung.
Pengurangan tenaga kerja baik dirumhkan maupun PHK dikhawatirkan akan meluas jika rupiah tidak segera bangkit.
Agung berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan signifikan agar rupiah menguat kembali.
"Pengusaha berharap dolar berada dikisaran Rp 11.000-Rp 12.000 per dollar AS. Nilai tukar diposisi tersebut aman bagi pengusaha," ujarnya. (*)


500 Karyawan di Jateng Dirumahkan karena Kena Dampak Pelemahan Rupiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname