Ahok di Antara Benci dan Rindu
Agen13 "Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama jadi sorotan lantaran
merelokasi 518 KK dari bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta
Timur. Warga yang tinggal di tanah negara selama 3 generasi itu
memprotes keras Ahok, namun tidak semua warga Jakarta menolak upaya
mengantisipasi banjir itu.
Ahok mengaku tak gentar dengan
perlawanan warga yang tiggal di bibir sungai yang setiap tahun selalu
kebanjiran itu. Ahok siap menghadapi protes keras ribuan warga yang akan
direlokasi asalkan 10 juta warga DKI Jakarta lainnya terlepas dari
banjir.
"Kalau saya ditanya, 'Apa HAM anda?' Saya ingin 10 juta
orang hidup, bila dua ribu orang menentang saya dan membahayakan 10 juta
orang, (maka dua ribu orang itu) saya bunuh di depan Anda," kata Ahok
dengan wajah serius. Kalimat-kalimat Ahok selama ini memang cukup keras.
Hal
dinyatakan Ahok saat rapat rapat dengan Komunitas Ciliwung Merdeka di
Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada 24 Juli 2015
yang lalu. Rekaman videonya diunggah di Youtube oleh Pemprov DKI pada 25
Juli.
Konsep itu benar-benar dijalankan Ahok, dia tak mau
kompromi dengan warga yang direlokasi. Apalagi Ahok merasa sudah
mempersiapkan hunian yang layak bagai warga bantaran Kali Ciliwung di
Kampung Pulo yang direlokasi yakni rusunawa di Jatinegara Barat.
Namun
perlawanan terhadap Ahok tidak terjadi di sisi lain Jakarta. Nyatanya
KTP dukungan agar Ahok maju kembali di Pilgub DKI tahun 2017 terus
bergulir. Bahkan di saat Ahok ditentang karena kebijakannya merelokasi
warga Kampung Pulo, dukungan semakin banyak.
"Jika sebelumnya
rata-rata KTP dukungan yang terkumpul berkisar 2 sampai 3 ribu KTP, pada
saat penggusuran Kampung Pulo malah berhasil mencapai 6.282 KTP," papar
juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, dalam siaran persnya, Sabtu
(22/8) kemarin.
Ia juga menambahkan, berkat tambahan 6 ribu KTP
tersebut, Teman Ahok hingga kini berhasil mengumpulkan 103.718 KTP
dukungan. Jumlah itu sendiri mencapai 10 persen dari total dukungan yang
dibutuhkan, yakni 1 juta KTP.
Bagi para loyalis Ahok, ini adalah
bukti bahwa Ahok tidak dibenci oleh warga DKI Jakarta. Meski begitu
kekecewaan nampak cukup jelas dari wajah warga yang digusur.
"Setiap
kebijakan atau keputusan pasti selalu ada pro dan kontra. Teman Ahok
berharap, Saudara-saudara warga Kampung Pulo dapat menikmati hidup yang
lebih layak, lebih sehat dan lebih manusiawi di rusun Jatinegara,"
lanjut Amalia.
Membebaskan Jakarta dari Banjir memang jadi salah
satu janji kampanye Jokowi-Ahok saat maju Pilgub DKI. Selain banjir, ada
persoalan lain di Ibu Kota yang belum terselesaikan yakni macet yang
sudah jadi tradisi tahunan di Ibukota. Mampukah Ahok mengatasi persoalan
ini di dua tahun tersisa masa jabatannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar