Begini Cara Menkominfo Rayu Pemodal Apple, Google dkk
Agen13 - Dalam pertemuan antara lima teknopreneur asal Indonesia dengan para pemodal ventura kelas kakap Silicon Valley yang pernah menyuntik modal untuk raksasa teknologi seperti Apple dan Google, Menkominfo Rudiantara mengeluarkan jurus rayuan mautnya.
Menteri yang akrab disapa Chief RA itu menebar rayuan dalam paparan visi Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan total valuasi USD 130 miliar atau sekitar Rp 1.756 triliun.
"Indonesia dalam lima tahun ke depan akan jadi the largest digital economy country in South East Asia region," kata Rudiantara dalam paparannya saat Presidential Breakfast Meeting di Board Room, Hotel Four Seasons Silicon Valley, Palo Alto, California, Amerika Serikat, Rabu (28/10/2015).
Untuk menjadi negara ekonomi digital terbesar di ASEAN, cara yang akan ditempuh Indonesia adalah menumbuhkan seribu teknopreneur pada 2020 dengan total valuasi USD 10 miliar atau sekitar Rp 138 triliun.
Seribu teknopreneur itu diharap bisa membuat nilai transaksi bisnis kewirausahaan digital di Indonesia melonjak sepuluh kali lipat menjadi USD 130 miliar pada 2020, khususnya lewat industri e-commerce yang tengah disiapkan roadmap-nya oleh delapan kementerian dan lembaga pemerintahan terkait.
"Kami memiliki roadmap e-commerce nasional untuk mencapai prestasi ini, dan kami mengundang Anda semua untuk menjadi bagian kami visi kami," begitu jurus rayuan maut Menkominfo yang mendapat sambutan meriah.
Paparan itu disampaikannya Rudiantara dkk di hadapan Sir Michael Jonathan Moritz dari Sequioa Capital, Mary Meeker dari Kliener Perkins Caufield Briers, Yuri Milner dari DTS Associates, Kyle Doherty dari Coatue Management, dan Ted Ullyot dari Andreessen Horowitz.
Para venture capital di atas telah banyak menanamkan investasinya di mancanegara. Sequioa, misalnya, perusahaan ini adalah investor awal dari Apple, Cisco, Oracle, Yahoo, Google, Linkedin, Youtube, WhatsApp, dan Instagram.
Sequioa sendiri seharusnya sudah cukup mengenal industri startup di Indonesia. Apalagi, ia bersama dengan Softbank telah menanamkan investasi sebesar USD 100 juta ke startup e-commerce Tokopedia.
Dari lima teknopreneur yang diajak Rudiantara, satu di antaranya adalah William Tanuwijaya yang merupakan pendiri Tokopedia. Ia hadir bersama wirausahawan digital lainnya seperti Nadiem Makarim, Ferry Unardi, Andrew Darwis, dan Emirsyah Satar.
Selain Menteri Rudiantara, pertemuan itu dihadiri pula oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Mereka berempat memang sengaja ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk mewakili dirinya menemui para petinggi teknologi di Silicon Valley. Jokowi tak bisa hadir karena harus kembali ke Indonesia mengurusi masalah asap.
Menteri yang akrab disapa Chief RA itu menebar rayuan dalam paparan visi Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan total valuasi USD 130 miliar atau sekitar Rp 1.756 triliun.
"Indonesia dalam lima tahun ke depan akan jadi the largest digital economy country in South East Asia region," kata Rudiantara dalam paparannya saat Presidential Breakfast Meeting di Board Room, Hotel Four Seasons Silicon Valley, Palo Alto, California, Amerika Serikat, Rabu (28/10/2015).
Untuk menjadi negara ekonomi digital terbesar di ASEAN, cara yang akan ditempuh Indonesia adalah menumbuhkan seribu teknopreneur pada 2020 dengan total valuasi USD 10 miliar atau sekitar Rp 138 triliun.
Seribu teknopreneur itu diharap bisa membuat nilai transaksi bisnis kewirausahaan digital di Indonesia melonjak sepuluh kali lipat menjadi USD 130 miliar pada 2020, khususnya lewat industri e-commerce yang tengah disiapkan roadmap-nya oleh delapan kementerian dan lembaga pemerintahan terkait.
"Kami memiliki roadmap e-commerce nasional untuk mencapai prestasi ini, dan kami mengundang Anda semua untuk menjadi bagian kami visi kami," begitu jurus rayuan maut Menkominfo yang mendapat sambutan meriah.
Paparan itu disampaikannya Rudiantara dkk di hadapan Sir Michael Jonathan Moritz dari Sequioa Capital, Mary Meeker dari Kliener Perkins Caufield Briers, Yuri Milner dari DTS Associates, Kyle Doherty dari Coatue Management, dan Ted Ullyot dari Andreessen Horowitz.
Para venture capital di atas telah banyak menanamkan investasinya di mancanegara. Sequioa, misalnya, perusahaan ini adalah investor awal dari Apple, Cisco, Oracle, Yahoo, Google, Linkedin, Youtube, WhatsApp, dan Instagram.
Sequioa sendiri seharusnya sudah cukup mengenal industri startup di Indonesia. Apalagi, ia bersama dengan Softbank telah menanamkan investasi sebesar USD 100 juta ke startup e-commerce Tokopedia.
Dari lima teknopreneur yang diajak Rudiantara, satu di antaranya adalah William Tanuwijaya yang merupakan pendiri Tokopedia. Ia hadir bersama wirausahawan digital lainnya seperti Nadiem Makarim, Ferry Unardi, Andrew Darwis, dan Emirsyah Satar.
Selain Menteri Rudiantara, pertemuan itu dihadiri pula oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Mereka berempat memang sengaja ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk mewakili dirinya menemui para petinggi teknologi di Silicon Valley. Jokowi tak bisa hadir karena harus kembali ke Indonesia mengurusi masalah asap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar