Seorang Bocah di Pekanbaru Meninggal di Tengah Kepungan Asap
Agen13 "Ramadan Lutfi (9), seorang bocah meninggal di saat kabut asap tengah
menyelimuti Pekanbaru. Ayah Lutfi menyebut anaknya mengalami penipisan
oksigen di paru-paru.
Lutfi (9), siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) I Pekanbaru, menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (21/10/2015)
sekitar pukul 03.00 dini hari. Bocah ini merupakan buah hati Heriwiria
(45) dan Lili (40), warga Jl Pangeran Hidayat, Pekanbaru
Lutfi sempat mendapat perawatan medis di RS Santa Maria, Pekanbaru.
Orang tuanya menduga, kepergian anaknya untuk selamanya karena terkait
kabut asap.
Heri menceritakan, Lutfi yang merupakan anak sulung
dari tiga bersaudara tidak memiliki riwayat penyakit paru-paru. Kalau
pun sakit, selama ini hanya sekadar demam.
"Anak saya tidak punya riwayat paru. Dia sehat-sehat saja selama ini," kata Heri.
Peristiwa
ini bermula pada Selasa (20/10/2015) siang. Menurut Heri, anaknya
mengeluh sakit panas setelah pulang bermain di luar rumah. Dia bermain
karena sekolah libur karena asap pekat.
"Sampai rumah dia mengeluh badannya panas. Saya suruh istirahat di rumah saja," ucap Heri.
Menjelang
Magrib, Heri memanggil anaknya yang berada di dalam kamar. Karena tidak
ada sahutan, dia mendatangi anaknya. Dia melihat anaknya muntah-muntah.
"Saya
bersihkan badannya, saya kasih obat demam. Saya sempat tanya, mau makan
apa biar dibawakan ibunya yang sedang jaga kedai di pasar. Dia pesan
nasi goreng agak pedas," tutur Heri.
Malam hari, sang ibu pulang
dengan membawa nasi goreng yang dipesan Lutfi. Melihat anaknya lemas,
ibu Lutfi memeluknya dan menangis.
"Tak lama setelah ibunya pulang, anak saya mendadak muntah lagi. Dia mengalami kejang-kejang sampai keluar kotoran," ucap dia.
Lutfi
lalu membawa anaknya ke RS Santa Maria. "Saya melihat tim medis
memberikan oksigen dan memompa di bagian dada anak saya. Tapi setelah
tiga jam, anak saya tak ada perubahan apa pun dan layar monitor semuanya
datar. Dan akhirnya anak saya meninggal," kata Heri lirih.
Heri
menerangkan, tim medis di RS Santa Maria mengatakan kepadanya bahwa
telah terjadi penipisan oksigen di paru-paru Lutfi. "Itulah kata tim
medis kepada kami," kata Heri tak kuasa menahan tetesan air mata.
Penjelasan Rumah Sakit
Dikonfirmasi
terpisah, Manajer Pelayanan Medik RS Santa Maria, dr Yuliani
mengatakan, Lutfi dibawa ke RS itu setelah mengalami kejang-kejang.
"Kondisi
pasien saat dirujuk ke tempat kita sudah dalam keadaan berat. Tim medis
sudah berusaha maksimal memberikan tindakan medis," kata Yuliani kepada
wartawan.
Ketika ditanya apakah kondisi Lutfi terkait asap,
Yuliani tidak bisa memastikannya. "Kalau itu saya kurang tahu. Yang
pasti pasien datang ke tempat kami dalam keadaan berat," tutur Yuliani.
"Apakah asap bisa membuat kondisi kejang-kejang?" tanya wartawan.
"Bisa saja. Tapi saya tidak bisa memastikan apakah ini pemicunya asap," ucap Yuliani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar