Sarjana Mendaftar Go-Jek, Sosiolog: Tak Ada Pilihan
oleh : catchyxiara
Agen13 - Ribuan orang mendaftar saat Go-Jek melakukan rekrutmen di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Tak sedikit dari mereka yang bukan ojek pangkalan dan menyandang status sarjana.Sosiolog Universitas Indonesia, Musni Umar, berpendapat banyaknya sarjana yang mendaftar karena memang sudah tak ada pilihan pekerjaan. Lulusan perguruan tinggi semakin banyak, sementara lapangan pekerjaan yang tersedia sudah tidak bisa menampung.
"Ini bukti masih banyak sarjana yang belum mendapat pekerjaan. Akibat masih banyak pengangguran di Jakarta," kata Musni saat dihubungi detikcom, Jumat (14/8/2015) malam.
Menurut Musni, para sarjana tersebut bisa saja menjadikan profesi tukang ojek ini sebagai batu loncatan. Sambil menunggu ada pekerjaan lain yang sesuai dengan pendidikan mereka.
"Dunia industri tidak semata-mata membutuhkan titel, tapi keterampilan. Mereka yang minim keterampilan maka tak ada pilihan lain, mereka membutuhkan uang," tutur Musni.
Musni menambahkan, harus ada pola pikir yang diubah oleh para lulusan sarjana. Jangan hanya fokus mencari kerja, tapi bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri.
"Di tengah nilai tukar rupiah yang sedang anjlok memang beberapa perusahaan ada yang terpaksa gulung tikar. Pengangguran pun meningkat," ucap Musni.
"Jadi sebaiknya bagaimana membuka lapangan kerja bagi mereka yang kehilangan pekerjaan tersebut," lanjutnya.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim sempat menyatakan, meskipun banyak sarjana atau orang yang telah memiliki pekerjaan ikut menjadi pengemudi Go-Jek. Ojek pangkalan tetap menjadi prioritas.
"Di sistem rekruitmen kita, ojek pangkalan dapat jalur ekspres, sama dengan teman-teman grab bike mereka juga mendapat layanan ekspres karena mereka adalah ojek," jelas Nadiem di Senayan, Jumat (14/8).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar