Pesan Maruarar Sirait untuk Bobotoh dan Jakmania: Buatlah Sejarah Perdamaian
Agen13 - Ketua Komite Pengawas (SC) Piala Presiden, Maruarar Sirait, berharap momen final Piala Presiden 2015 menjadi jalan akhir perseteruan dua suporter kesebelasan besar Indonesia, Bobotoh Persib dan The Jakmania. Ara, sapaan Maruarar, berharap keduanya dapat mengukir sejarah setelah melalui jalan panjang menuju perdamaian.
"Seperti Bung Karno katakan, satukan perkataan dan perbuatan. Buktikan bila kita berdamai dan bersatu. Buatlah sejarah perdamaian, itu yang harus dikerjakan bersama. Jangan saling memprovokasi tapi saling menghargai," kata Ara saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (17/10/2015).
Laga final yang akan berlangsung Minggu sore nanti memang bukan laga antara Persib dan Persija. Namun Persib dan Sriwijaya. Tapi, karena penyelenggaraannya digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa pihak menolak bahkan melakukan aksi perusakan dan kekerasan. Khususnya terhadap pengendara di beberapa ruas jalan dan tol di Jakarta.
Ara berharap di tengah terpuruknya sepakbola Indonesia sekarang, ada sedikit harapan dan perbaikan dengan berlangsungnya Final Piala Presiden yang aman dan tertib. Dan tentunya jauh dari aksi vandalis yang dilakukan oknum dari kelompok-kelompok yang mengatasnamakan suporter kesebelasan.
"Jangan sampai prestasinya tidak baik, malah berantemnya yang kenceng," kata politisi PDIP ini.
Menempuh jalan panjang menuju perdamaian antara kedua kubu, dikatakan Ara, memang tidak mudah. Namun bukan berarti pihaknya menyerah begitu saja dengan kondisi tersebut demi kelancaran pertandingan nanti.
Jauh-jauh hari sebelum final Piala Presiden 2015 diputuskan di GBK, beberapa pihak telah menjalin komunikasi agar dapat membantu kelancaran final yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo ini.
Beberapa pihak tersebut antara lain Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, dan tidak ketinggalan dua pentolan suporter Persija dan Persib.
"Bobotoh datang ke kantor Persija di GBK, ini artinya dia memulai dengan silaturahmi dan itu dihargai positif," kata Ara.
Meski demikian, diakui Ara, apa yang telah dilakukan di tingkat elit kedua suporter sulit untuk menembus di tingkat grass root. "Tentu itu perlu waktu untuk mensosialisasikan persahabatan itu di tingkat akar rumput," kata Ara.
Selain itu, dia meminta kepada kepolisian untuk bertindak tegas terhadap mereka-mereka yang kedapatan melakukan tindak pidana yang terkait dan dapat menganggu jalannya final Piala Presiden 2015.
"Negara harus hadir. Di mana-mana yang anarkis harus ditindak tegas dan kewenangan itu diberikan kepada kepolisian. Silakan tindak," tegas Ara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar