Selasa, 29 September 2015

Ada Arca Wanita yang Hilang di Situs di Semarang Peninggalan Era Mataram Kuno



 Agen13 "Keberadaan situs kuno di tengah kebun milik warga di Desa Duduhan, Kelurahan Mijen, Kota Semarang sudah diketahui sejak tahun 1976. Namun hingga puluhan tahun tidak ada tindak lanjut penanganan sehingga diduga banyak peninggalan berupa arca yang sudah diambil dan tidak diketahui keberadaannya.

Koordinator Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN), Agustrijanto mengatakan penelitian ke lokasi temuan pertama kali dilakukan mulai hari Jumat (25/9) lalu hingga Selasa (29/9) kemarin. Dari keterangan warga, ada beberapa arca yang hilang seperti misalnya arca Ganesha dan Dewi Durga.

"Saya juga dengar itu, ada yang hilang. Katanya ditemukannya tidak jauh dari lokasi (situs kuno) ini. Dulu di sini jarang ada yang menjamah karena katanya angker," kata Agustrijanto kepada detikcom.

Sementara itu salah satu warga, Sunar (60) mengatakan memang ada patung yang sudah tidak ada di sana. Setahu dia, dulu ada patung Ganesha setinggi 1,5 meter di sana. Selain itu ia mendengar ada patung berwujud wanita namun sudah dibawa oleh seseorang.

"Ada patung Ganesha 1,5 meter tapi sudah hilang. Terus ada patung perempuan tersenyum, hilang juga," kata Sunar.

Sementara itu menurut informasi yang diperoleh PPAN, ada arca Ganesha dari lokasi temuan itu yang saat ini ditempatkan di museum Ronggowarsito, namun untuk keberadaan patung perempuan tersebut, sudah tidak terdeteksi. Agustrijanto menduga patung yang dimaksud adalah patung Dewi Durga.

"Ya ciri candi kalau ada Ganesha biasanya ada Dewi Durga, ada Yoni, dan lainnya. Patung perempuan itu mungkin patung Dewi Durga," terang Agustrijanto.

Diketahui keberadaan situs kuno itu sudah diketahui sejak tahun 1976, namun tindak lanjut eskavasi baru dilakukan sejak tanggal 25-29 September. Hasil eskavasi pertama itu adalah diketahui luasan candi, yaitu 9,3 meter x 9,3 meter.

"Kami sudah selesai untuk kali ini. Dari hari Jumat kemarin itu kami mentarget besaran candi, ternyata 9,3 meter x 9,3 meter," tandas Agustrijanto

Hasil eskavasi kali ini menemukan batuan yang ditumpuk menyerupai undakan. Tim Arkeolog kemudian membawa sampel batu ke ITB untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait usia batu sehingga diketahui usia dan kapan bangunan candi itu dibuat.

Untuk sementara, dari ciri-ciri yang ada dan lokasinya, diduga dibangun pada masa kerajaan Mataram Kuno yaitu antara abad 8 sampai 10. Pembangunannya diperkirakan  ketika Hindu masuk ke Jawa Tengah lewat jalur Pantura yaitu Semarang-Kendal

"Sementara ini diduga dari zaman Mataram Kuno pada abad 8 sampai 10. Indikasinya dari profil-profil yang biasa ada di Candi Jateng," kata Agustrijanto.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname