Jumat, 18 September 2015

Pertanyaan Menohok Ahok untuk Para Penantang







Agen13 "Rekam jejak dan program-program andalan menjadi bahan jualan calon gubernur di Pilkada 2017. Dengan begitu, warga Ibu Kota tidak lagi membeli kucing dalam karung. 

Apa usulannya untuk Jakarta? Apa punya program lebih hebat dari saya? Itulah pertanyaan itulah yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk penantangnya. 

Ahok membuka pintu lebar-lebar bagi siapa pun calon yang akan bertarung memperebutkan kursi DKI I.  Ia mendorong banyak gubernur, walikota, bupati seluruh Indonesia yang sudah pernah menjabat untuk maju di Pilkada yang tinggal 2 tahun itu. 

Menurut dia, calon gubernur harus memiliki rekam jejak yang baik dan mengutamakan transparansi di segala bidang. Selain itu, kandidat diharapkan telah teruji di meja birokrasi.

Are you ready, para penantang?


Berikut kisah Ahok:

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengaku siap maju di Pilgub DKI 2017. Ahok tak masalah ia maju meski tak tahu usulan Adhyaksa untuk kemajuan DKI selama ini.

"Saya kenal beliau. Tapi apa usulannya, (untuk Jakarta) saya enggak tahu," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2015).

Selain Adhyaksa, sudah banyak nama tokoh yang bermunculan untuk menyaingi Ahok termasuk Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno. Ia yakin warga Jakarta akan cerdas memilih pemimpin berdasarkan program dan membandingkannya dengan apa yang sudah dilakukan Ahok selama ini.

"Semua orang pasti buat program. Saya sudah buat program begitu banyak, makin banyak yang maju, ya dia enggak mungkin nyebutin program yang saya bikin," sambungnya.

Pilgub DKI akan dilaksanakan pada 2017 mendatang. Ahok sendiri menyatakan siap untuk maju bahkan lewat jalur independen. 'Teman Ahok' menjadi salah satu wadah relawan mantan Bupati Belitung Timur itu untuk mengumpulkan fotokopi KTP waga DKI untuk mendukung Ahok. 


Pengusaha sekaligus kader partai Gerindra, Sandiaga Uno menyatakan kesiapannya untuk maju mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2017. Ahok yang juga berencana maju kembali mempertanyakan kesiapan pesaingnya itu.

"Orang Jakarta akan menilai, kalau jadi gubernur dia (Sandiaga) punya program apa? Apa yang pengin dia perbaiki? Apa yang belum Ahok kerjakan? Ada enggak ide lebih bagus, lebih hebat dari yang Ahok lakukan. Kalau ada dan orang percaya, berarti orang akan pilih dia dong," ucap Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/9/2015).

Menurutnya semakin banyak orang yang mencalonkan diri sebagai gubernur di Jakarta, akan semakin baik. Hal ini akan membuat warga semakin memiliki banyak pilihan dan perbandingan.

Soal rekam jejak Sandiaga Uno sendiri, Ahok mengaku tak tahu banyak. Pasalnya, selama ini Sandiaga lebih banyak bergerak di kepartaian dan dunia usaha, belum pernah menjabat di dunia birokrat.

"Ya dia kan belum pernah jadi pejabat, saya enggak tahu," sambungnya.

Menurut Ahok, seorang aktivis, pejabat partai, pengamat hingga pakar haruslah teruji di meja birokrat dulu. Ia mencontohkan dulu saat maju sebagai cawagub bersama Jokowi, ia bertanding dengan Fauzi Bowo dan Alex Noerdin.

"Yang datang kemarin Alex Noerdin, Jokowi, kan kita tanding 3 kepala daerah dan mantan. Kita banyak putra daerah yang bagus-bagus," pungkasnya.

Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik berseloroh jika dirinya maju dalam Pilgub DKI 2017, maka Basuki T Purnama (Ahok) akan kalah. Ini tanggapan Ahok.

"Bagus dong, justru itu kalau tanding bola itu paling enak nggak tahu (hasilnya gimana) dulu ya. Kalau lawan pasti bilang kamu kalah, mainnya paling enak (jadi tambah semangat). Tapi kalau menang itu kan mukanya malu doubel gitu loh," terang Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/9/2015).

"Kalau kita kalah dan yang menang Taufik, sudah pasti bilang kalah kok jadi wajar dong. Kan semua orang bilang gue pasti kalah, ya nggak apa-apa dong," lanjutnya.

Politisi Gerindra itu sempat menuturkan, sekiranya pun kalah dalam Pilgub, mungkin karena sikap dan gayanya yang ceplas-ceplos. Bahkan tak jarang dianggap kasar dan arogan sehingga terkadang dianggap kurang cerdas membuat keputusan.

"Nggak apa-apa kalau banding-bandingin gitu ya tergantung, pendukung saya bilang saya harus kayak gitu baru cocok. Susah juga, katanya bagus," kata Ahok sambil bercanda.

"Kalau dibilang nggak cerdas ya, aku nggak pernah bilang aku cerdas kok karena dari dulu dosen saya bilang kalau terlalu pintar jadi profesor atau dosen. Kalau aku sih pas-pasan saja hehe," imbuhnya. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname