Sabtu, 26 September 2015

Detik-detik Menegangkan Tragedi Mina, Aditya Lihat Ayahnya Terinjak-injak

oleh : Angeltien
Jakarta, Agen13 - Sugeng Triyanto (57 tahun) seorang jemaah haji asal Semarang, Jawa Tengah dikabarkan menjadi korban meninggal dunia saat terjadi tragedi Mina pada Kamis (24/9/2015) lalu. Sang anak, Aditya (27 tahun) yang mendampingi saat musibah menceritakan detik-detik tragedi Mina kepada pamannya, Kuncoro (54 tahun) di Indonesia melalui telepon. Seperti apa kisahnya? 

Kamis pagi itu, Aditya bersama Sugeng, Sri Prabandari (Ibu), dan dua tantenya Maryuni (71) serta Sri Agustin (56) berangkat hendak melakukan lempar jumroh. Aditya yang berada di kursi roda karena tak bisa jalan didorong oleh sang ayah.  Sementara Maryuni yang juga berada di kursi roda didorong oleh Sri Agustin. 

Awalnya mereka berjalan seperti biasa, meski berdesakan dengan jutaan jemaah. Hingga tiba-tiba jemaah di bagian depan mereka berhenti, sementara yang datang dari belakang terus berjalan sehingga terjadi dorongan. 

Suasana begitu kacau karena terjadi aksi saling dorong. Beberapa jemaah pun terjatuh, termasuk Aditya juga jatuh dari kursi roda. Melihat sang anak jatuh, Sugeng Triyanto pun menolang dan mengambalikan Adit ke kursi rodanya. 

Nahas, Sugeng justru jatuh dan terdorong oleh jemaah dari belakang. "Kondisinya saya mau jalan ke depan tidak bisa, jalan dari belakang didorong. Waktu itu saya jatuh, papa (Sugeng) berusaha menolong, tapi malah terdorong," kata Aditya lewat sambungan telepon kepada sang paman, Sabtu (26/9/2015).

Adit melihat ratusan bahkan mungkin ribuan jemaah terjatuh dan terinjak-injak, termasuk Sugeng sang ayah. Sedangkan ibunya Sri Prabandari sudah langsung terpisah, tenggelam di kerumunan orang. 

Mahasiswa STIE BPD Jateng itu tidak bisa berbuat banyak melihat ayahnya terinjak-injak karena ia tidak bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda. Aditya selamat karena dibantu relawan dari India. "Saya nungguin, saya nungguin di lokasi sampai papa enggak ada," ujarnya.

Aditya hanya pasrah mendapati sang ayah telah mangkat. Dia sempat menutupkan mata jenazah ayahnya dan menyelimutinya dengan kain ihram sebalum dia dilarikan ke rumah sakit setempat. 

Dengan berat hati Aditya meninggalkan jenazah ayahnya di lokasi dan terpisah dari keluarga. "Saya terpisah juga sama Budhe. Saya pulangnya pakai kursi roda dari rumah sakit," kata Adit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname