Kamis, 24 September 2015

Selundupkan Ribuan iPhone, Ini Akhir Karier 5 PNS Bea Cukai Bandara

 

 

Agen13 "Sebagai penjaga terdepan di bidang kepabeanan, Supriyanto (52), Dheki Sukirat (23) dan Bayu Andromeda (23) harusnya bertugas dengan integritas penuh. Sayang, ketiganya malah ikut main mata dalam jaringan penyelundup. Karier mereka berakhir di penjara.

Mereka merupakan PNS Bea Cukai yang bertugas di Bandara Internasional Lombok. Operasi jahat mereka bersama dua PNS lainnya, Nengah Sumardana dan I Made Ari Kusuma Bayu. Mereka berlima bertugas mengawasi dan memantau setiap koper penumpang yang tiba di bandara tersebut dari luar negeri.
Sesuai prosedur, apabila ada koper yang mencurigakan maka koper tersebut diberi tanda dan akan dipantau hingga diambil pemiliknya. Kemudian koper yang telah diambil penumpang tersebut akan diperiksa oleh petugas Bea Cukai lainnya untuk dibuka dan diperiksa. Jika benar di tas tersebut ada barang yang masuk kategori terlarang, maka petugas Bea Cukai akan mengenakan denda atau tindakan lain yang diamanatkan UU. Khusus untuk barang yang harus kena pajak, maka petugas mengenakan biaya masuk pajak impor sesuai aturan kepada penumpang. Jika pajak tersebut dibayar, maka penumpang bisa mengambil dan membawa pulang.

Tapi ternyata prosedur tersebut dibobol oleh sekawanan PNS nakal tersebut. Mereka berkomplot untuk memberikan bebas pajak kepada barang-barang yang harusnya kena pajak kurun 2012 hingga 2013. Kasus ini mulai terendus saat kelimanya membobol sistem kepabeanan pada 11 Februari 2013.

Kronologinya yaitu:

Pukul 09.00 WITA

Pukul 09.00 WITA
Penumpang Caesar Muhni Rizal tiba di Lombok dari Singapura menggunakan Silk Air. Ia lalu menelepon Nengah (Kasubsi Intelijen) meminta dibantu meloloskan tas miliknya. Secepat kilat, Nengah memerintahkan anak buahnya Made, Supriyanto, Dheki Sukirat dan Bayu Andromeda untuk meloloskan tas tersebut.

Keempat anak buahnya bertugas:

Made: Operator X-Ray.
Supriyanto: Petugas hand X-Ray.
Dheki: Pemeriksa manifest.
Bayu: Bertugas memeriksa tas atau membongkar tas setelah ada atensi.

09.30 WITA
Caesar dan 6 orang temannya melintasi pemeriksaan komplotan Nengah dkk. Ketujuh orang tersebut membawa 7 tas besar yang di dalamnya berisi 4 ribu unit iPhone dan BlackBerry.

10.00 WITA
Ketujuh orang tersebut lolos dari pemeriksaan dan 4 ribu unit iPhone dan BlackBerry akhirnya bisa beredar di Indonesia tanpa pajak ke negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname